Tolak Pancasila Sama Dengan Menolak Persatuan Indonesia

Sumber foto : Koran Radar

EDITOR.ID, Jakarta,- Organisasi Saung Pancasila Nusantara (SPN) menyerukan pentingnya Pancasila ditegaskan kembali sebagai pedoman perilaku kehidupan masyarakat Indonesia. Di tengah berbagai rintangan dan konflik yang menjurus perpecahan, Pancasila merupakan kunci perekat persatuan.

Penegasan itu mengemuka dalam Dialog Meja Bundar dengan tema ‘Mengimami Pancasila Merealisasikan Cita-Cita Indonesia’ yang digelar SPN.

Acara dialog tersebut dihadiri sejumlah tokoh, antara lain Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Komjen Dharma Pongrekun, serta agamawan Franz Magnis Suseno.

Hadir pula Laksamana Pertama TNI (Purn) Bonar Simangunsong, Yudhie Haryono, dan Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto.

“Pancasila suara hati suara kejujuran, namun suara hati selalu dibelokkan oleh suara lidah kita,” kata Ketua SPN Rama Pamuka Alam dalam sambutannya, di Hotel Sahid Jakarta, Sabtu (21/9/2019).

Dia menjelaskan, dalam setiap kalimat Pancasila selalu tercermin berkehidupan berbangsa. Pancasila menyatukan berbagai perbedaan.

“Pancasila selalu merangkul, saling mengasah dan mengasuh. Suara hati Pancasila harus diasah melalui kehidupan. Kita diberi akal sehat,” ujarnya.

Rama berharap dalam diskusi nantinya akan menyadarkan kembali pentingnya Pancasila bagi kehidupan masyarkat Tanah Air. Tak perlu ada keraguan karena nilai-nilai kehidupan keseluruhan ada di dalamnya.

“Diskusi ini harus menjadi solusi untuk membantu masyarakat dalam menjalankan Pancasila dalam kehidupan,” kata dia.

Budayawan Franz Magnis Suseno menyatakan kedaulatan NKRI tidak akan goyah jika nilai-nilai Pancasila tetap diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Saling menghargai dalam perbedaan. Di Jerman, mereka agak susah menerima orang dari luar Jerman. Tapi di Indonesia baik-baik saja, karena ada Pancasila,” ujar Franz Mangnis usai menghadiri Dialog Meja Bundar dengan menghadirkan para tokoh nasional di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (21/9/2019).

Menurut Franz, kelahiran Pancasila merupakan bukti dari kesepakatan bersama dari masyarakat Indonesia untuk bersatu dalam bingkai kedaulatan negara. Sehingga jika ada yang tidak setuju dengan Pancasila maka termasuk menolak persatuan Indonesia. “Kalau Pancasila ditolak, berarti persatuan juga ditolak,” ujar Franz.

Franz menuturkan, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam butir Pancasila menggambarkan bahwa negara Indonesia memiliki kesungguhan untuk menghadirkan keadilan di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: