Jika Ditelusuri dari jejak rekam lingkungan nya selama ini
EDITOR.ID, Jakarta,- Satu persatu puzzle disusun polisi untuk membongkar jaringan di belakang tragedi kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019 dan rencana pembunuhan empat tokoh nasional dan satu Direktur Lembaga Survey Politik.
Polisi telah menemukan sosok pendana dari enam calon eksekutor yang diberi tugas membunuh empat tokoh sebagai target operasi. Dia adalah seorang politikus yang juga calon legislator yang gagal maju ke Senayan, Habil Marati.
Polisi mengungkapkan nama Habil Marati berperan besar dalam aksi kerusuhan pada 21-22 Mei di Jakarta lalu. Tidak hanya itu, polisi juga mengungkap Habil Marati diduga berperan sebagai pemberi dana alias donatur pembelian senjata api bagi para tersangka eksekutor dalam rencana pembunuhan tokoh nasional di Jakarta.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta AKBP Ade Ary Syam Indradi mengatakan, mengatakan bahwa pihaknya telah mengamankan Habil Marati atau HM sebagai tersangka yang memberikan dana ke Kivlan Zen, untuk membeli senjata dan membunuh 4 tokoh nasional serta 1 Direktur lembag survei.
HM memberikan uang Rp60 juta kepada tersangka HK alias Iwan untuk aksi demonstrasi 21-22 Mei 2019. HM juga memberikan uang 15.000 dolar Singapura atau sekitar Rp 150 juta kepada tersangka KZ (Kivlan Zen) sebagai dana operasional pembunuhan terhadap empat tokoh nasional.
“Tersangka HM ini berperan memberikan uang. Jadi uang yang diterima tersangka KZ (Kivlan Zen) berasal dari HM. Maksud tujuan untuk pembelian senjata api,” kata Ade di Media Center Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/6/2019).
Adapun pihak Kepolisian mengamankan sebuah telepon genggam yang diduga sebagai alat komunikasi dengan Kivlan dan para tersangka permufakatan jahat untuk melakukan pembunuhan.
“Dan print out bank dari tersangka HM,” ujarnya.
Sementara Kasubdit I Dirtipidum Bareskrim Polri Kombes Daddy Hartadi di Kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2019) menyatakan Habil Marati ditangkap di rumahnya Jalan Metro Kencana, Kelurahan Pondok Pinang.
Namun polisi tidak begitu saja berhenti pada Habil Marati. Polisi terus mendalami dan menelusuri jejak sang mastermind sekaligus pendana yang sesungguhnya. “Kami yakin ada tokoh yang lebih besar dibelakang tersangka HM dan KZ, saya kira HM itu hanya dititipi uang saja untuk diserahkan ke mereka” tutur salah seorang sumber.
Lantas siapa tokoh dibelakang Habil Marati dan Kivlan Zein? “Untuk menelusuri sang mastermind bukan pekerjaan sulit karena di era digital saat ini semua bisa terlacak dan terekam aktivitas mereka, tinggal kita cari komunitas kedua tersangka saat terakhir bersama siapa saja,” katanya/
