Pembagian Takjil #2019GantiPresiden Cederai Ibadah Bulan Ramadhan

Foto: Relawan bagi-bagi takjil #2019gantipresiden (detikcom)

EDITOR.ID, Jakarta, – Aksi sekelompok relawan yang menamakan diri Komunitas Relawan Sadar (Korsa), membagi-bagikan takjil yang ditempeli label #2019GantiPresiden, menuai kritik sejumlah kalangan.

Aktivis muda Muhammadiyah Defy Indiyanto menyayangkan hal ini.

“Kami mengimbau semua pihak untuk menahan diri agar tidak mengotori kesucian bulan Ramadan dengan aktivitas kampanye politik ganti presiden atau dukung presiden,” ujar Defy sebagaimana dikutip dari detikcom, Jumat (25/5/2018).

Defy yang juga Ketua Lembaga Seni, Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah ini meminta semua pihak menghormati kesucian Ramadan. Jangan sampai suasana damai Ramadan dirusak dengan aksi semacam itu.

“Sebagai umat beragama dan warga bangsa, kita mesti menghormati kehidupan umat Islam yang kini tengah menjalankan ibadah Ramadhan dengan menjaga iklim sosial politik yang teduh dan damai,” imbuh dia.

Menurut Defy, memanfaatkan pembagian takjil untuk mengkampanyekan #2019GantiPresiden tidak etis. Dia memandang hal ini sebagai praktik politisasi agama.

“Kalau ingin berbagi kepada sesama, mohon niatkan dengan tulus untuk beramal dengan ikhlas. Jangan berbagi dengan niat-niat yang lain,” ungkap Defy.

Edi Winarto/ Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

Hal senada disampaikan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Edi Winarto. Aktivis sosial ini menilai aksi segelintir orang bagi-bagi takjil bertuliskan #2019Ganti Presiden telah mencederai dan merusak kekhusuk kan umat muslim dalam menjalankan ibadah Puasa di bulan Ramadhan.

“Bulan suci Ramadhan yang seharusnya dijadikan momentum kita untuk makin meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT justru dikotori kepentingan politik dan kepentingan kekuasaan yang tidak mencerminkan ibadah secara murni,” kata praktisi hukum ini.

Edi Winarto menyerukan agar semua pihak jangan memanfaatkan aktivitas ibadah di bulan nan suci Ramadhan untuk kepentingan politik dukung mendukung capres. “Hal tersebut bertentangan dari kemurnian nilai ibadah itu sendiri,” tegas Edi Winarto.

Sebelumnya, relawan Korsa membagikan takjil mereka di daerah Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat. Kegiatan itu dimulai sekitar pukul 17.10-17.25 WIB. Mereka membagikan takjil kepada pengguna jalan yang lewat.

Dalam takjil yang dibagikan itu, ada juga tulisan #2019GantiPresiden. Ada dua banner yang juga terpampang di lokasi bertulisan ‘Takjil Gratis Buka Puasa #2019GantiPresiden’.

Ketua Korsa Amirullah Hidayat mengatakan rencana pembagian takjil itu akan berlangsung selama 20 hari ke depan, dimulai dari hari ini. Ia mengatakan hari ini ada 300 takjil yang dibagikan di depan Masjid Cut Mutia itu. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: