Ngabalin: SBY Pernah Tunjuk Jenderal Aktif Jadi Pj Gubernur Ga Ribut

Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin

EDITOR.ID, Jakarta,- Usai Komjen Pol Muhammad Iriawan dilantik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat sebagian politisi kebakaran jenggot. Terutama Partai Demokrat, Gerindra dan PKS. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengkritik pelantikan Komjen Pol Mochamad Iriawan menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat diibaratkan penguasa telah melampaui batas.

Kritikan SBY dijawab kalem dan tenang oleh Istana Kepresidenan yang disampaikan Juru Bicara Istana Ali Mochtar Ngabalin. Ketua Umum Persatuan Forum Mubaligh Se Indonesia ini mengingatkan kepada SBY agar dia tidak lupa dengan kebijakannya. Semasa menjabat sebagai Presiden, SBY pernah menunjuk Jenderal TNI aktif sebagai Pj Gubernur. Namun SBY mungkin lupa. Sehingga kritikan tersebut menyindir diri sendiri.

“Jangan mempolitisir masalah ini untuk mengangkat elektabilitas personalnya maupun elektabilitas partai. Nggak usah, nggak usah. Ini normal saja,” kata Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin sebagaimana dilansir dari detikcom, Selasa (19/6/2018).

Ngabalin mengomentari cuitan SBY di Twitter yang berisi penilaian bahwa penguasa saat ini melampaui batas dan mencederai akal sehat. Ngabalin mengingatkan bahwa pemerintahan SBY pernah melakukan langkah serupa dengan melantik anggota TNI aktif sebagai penjabat gubernur.

“Pak SBY bilang ini melampaui batas dan keterlaluan. Emang SBY lupa pada waktu Tanribali diangkat menjadi Plt di Sulawesi Selatan. Itu tentara aktif atau sudah pensiun?” ungkit Ngabalin.

Mayjen TNI Achmad Tanribali Lamo menjadi Pj Gubernur Sulawesi Selatan pada Januari-April 2008. Masih di era SBY, ada pula Mayjen TNI Setia Purwaka yang dilantik menjadi Pj Gubernur Jawa Timur pada 2008-2009.

“Memang Pak SBY lupa pada waktu itu yang diangkat jadi Plt gubernur di Jawa Timur, itu masih aktif atau sudah pensiun? Kenapa nggak ribut?” kata dia.

Kemudian di era Presiden Jokowi, ada Irjen Carlo Brix Tewu yang menjadi Pj Gubernur Sulawesi Barat. Ngabalin bertanya kenapa SBY tidak mempermasalahkan hal itu dan memilih mempermasalahkan pelantikan Komjen Iriawan sebagai Pj Gubernur Jabar.

“Kan kita (baik SBY maupun Jokowi) pernah berkuasa kan? Lihat dong ke belakang. Dulu waktu Pak Tanribali diangkat menjadi Pj Gubernur Sulawesi Selatan itu pada waktu presiden siapa itu, hayo?” ujar Ngabalin.

Sebelumnya, pada Senin (18/6/2018) kemarin, SBY mencuit di Twitter, “Saya perhatikan, banyak penguasa yang lampaui batas sehingga cederai keadilan dan akal sehat. Mungkin rakyat tak berdaya, tapi apa tidak takut kpd Tuhan, Allah SWT?” *SBY*” (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: