Kemenangan itu Kuncinya Blusukan

Mengungkap Rahasia Jokowi (2)

EDITOR.ID, Jakarta,- Anggit Nugroho. Banyak orang tidak mengenal sosoknya. Tapi juga banyak yang tak tahu jika dari otak brilian, kerja cerdas dan gaya menang tanpo ngasorake dari tangan Anggit-lah, sang Fenomenal Joko Widodo meraih karir secara cemerlang.

Dua kali periode Walikota Solo kemudian Gubernur DKI Jakarta. Dan puncaknya sebagai Presiden terpilih dua kali periode dari kalangan sipil pertama di Indonesia.

Yang selama ini diketahui Anggit pernah bekerja sebagai jurnalis di Solopos, yang kemudian menjadi pemimpin redaksi Joglo Semar.

Jokowi yang tidak banyak paham politik mendapatkan banyak pencerahan dari Anggit, seorang jurnalis yang sering meliput politik.

Kebetulan pula, di sela-sela kerja jurnalis, Anggit membuka jasa konsultan komunikasi.

Tadinya, Jokowi bukan siapa-siapa. Dia hanya seorang pengusaha mebel asal Solo yang bisnisnya mulai membaik setelah diterpa krisis.

Jokowi pun tak punya latar belakang pengalaman organisasi. Bersama rekannya, dia ikut mendirikan Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (Asmindo) sebagai wadah bersama.

Suatu hari, dia berjalan-jalan menyusuri kota Solo. Dia menyaksikan banyak kesemrawutan. Dia mulai gelisah saat memikirkan bahwa banyak hal yang seharusnya bisa dikerjakan.

Kepada rekan-rekannya, dia bercerita banyak. Diskusi itu mengerucut pada satu kesimpulan: dirinya harus maju menjadi calon walikota.

Secara suka rela, banyak orang mulai bergerak. Ada yang melobi partai. Ada pula yang mencari siapa yang akan menjadi pasangan. Bahkan ada pula yang mulai membuat fundrising atau pengumpulan dana.

Pada saat itulah Jokowi bertemu dengan pria ini.

Dia adalah Anggit Nugroho. Calon sahabat yang dengan setia menemani dan mengawal Jokowi. Menjadi tempat Jokowi menyampaikan uneg-uneg suka dukanya.

Jokowi dan Anggit sering berdiskusi tentang strategi politik. Mereka membahas banyak topik, mulai dari hal simpel hingga hal yang agak berat.

Pemikiran Anggit yang sederhana ini bersesuaian dengan filosofi Jawa mengenai ilmu godhot yakni mencari pemecahan masalah dengan berpikir sederhana.

Salah satu solusi yang ditemukan adalah temui masyarakat, ajak berbicara, serta dengarkan kata hati mereka.

Konon ilmu ini akan banyak dipakai para Kepala Daerah kita dalam tiga tahun terakhir ini.

Jokowi menjadikan turun langsung bertemu masyarakat itu sebagai strategi. Saat ditanya jurnalis, apa nama strategi itu, Jokowi kebingungan.

Jokowi lalu menemui Anggit dan berdiskusi.

“Masuk dan mengitari sampai ke tempat terdalam komunitas masyarakat itu namanya blusukan, Pak. Begini saja, kita kasih nama gaya kampanye ini blusukan. Sementara itu dulu. Nanti kalau kita sudah ketemu kata yang lebih tepat tinggal kita revisi,” kata Anggit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: