Kader Golkar Ada di Pertemuan Rizieq-Prabowo

Kadernya Ikut Umrah Bareng Prabowo, Ini Penjelasan Golkar Fuad Masyhur (kanan) ikut dalam pertemuan Prabowo dan Habib Rizieq. Foto: Dok. Istimewa

EDITOR.ID, Jakarta,- Politikus senior Partai Golkar, Fuad Masyhur, diketahui ikut bersama-sama umrah dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais. Golkar menyebut keikutsertaan Fuad dalam perjalanan umrah itu tak berkaitan dengan urusan partai.

Fuad merupakan pemilik agen umrah, PT Maktour yang digunakan Prabowo dan Amien Rais melakukan perjalanan umrah.

“Pak Fuad Masyhur memang kader Partai Golkar. Pak Fuad Masyhur itu pemilik travel haji dan umrah. Kehadiran beliau tentu dilihat sebagai profesional,” kata Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan, kepada wartawan, Selasa (5/6/2018).

Menurut Ace, wajar jika Fuad ikut menemani Prabowo dan Amien dalam perjalanan umrah itu. Dia menyebut, hal serupa sering dilakukan Fuad ketika melayani kliennya yang lain.

“Selama ini beliau memang dikenal sebagai pengusaha travel haji dan umrah yang melayani siapa saja, termasuk Pak Prabowo atau Pak Amien Rais. Tak ada kaitan dengan Partai Golkar,” jelasnya.

Ace pun menepis harapan Waketum Gerindra Fadli Zon yang berandai-andai Golkar bisa mengalihkan dukungan di Pilpres 2019 lantaran Fuad hadir di momen umrah Prabowo dan Amien. Ace menyatakan partainya tak akan mengalihkan dukungan dari Presiden Joko Widodo.

“Partai Golkar pasti tidak akan mengubah dukungannya kepada Pak Jokowi. Itu sudah keputusan Partai Golkar yang merupakan kebijakan ditetapkan dalam Munaslub 2017 yang lalu,” sebut Ace.

Sebelumnya, Fadli Zon berharap kehadiran Fuad di momen umrah Prabowo dan Amien bisa membuat Golkar melabuhkan dukungan kepada Prabowo. Golkar sendiri diketahui sudah menyatakan dukungan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Kalau ikut mendukung ya lebih bagus lagi, he he,” ujar Fadli, Senin (4/6/2018).

Menurut dia, hal itu bukannya tak mungkin terjadi. Sebab, Golkar punya ‘sejarah’ bersama Gerindra saat Pilpres 2014.

“Saya kira kita kan punya sejarah yang panjang ya. Berkoalisi, koalisi merah putih. Ya mudah-mudahan, kita kan nggak tahu juga namanya politik dinamis. Siapa tahu nanti bisa bergabung lagi di dalam menyusun dan menggalang sebuah koalisi bersama ke depan. Kita tidak pernah tahu,” sebut Fadli. (dtc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: