Jokowi Masuk Top 50 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia

EDITOR.ID, Jakarta,- Presiden Joko Widodo kembali masuk dalam daftar 500 muslim paling berpengaruh di dunia. Presiden Jokowi menempati urutan ke-16. Daftar ini diterbitkan oleh Pusat Studi Strategi Islam Kerajaan, sebuah lembaga riset independen yang terafiliasi dengan Institut Al Bayt Kerajaan untuk pemikiran islam yang bermarkas di Aman, Yordania.

The Royal Islamic Strategic Studies Centre yang berkedudukan di Amman, Jordania telah menempatkan Presiden Jokowi di posisi ke-16 dari deretan 50 tokoh muslim dunia paling berpengaruh tahun 2019. Rangking ini didapat berdasarkan hasil riset Pusat Studi Strategi Kerajaan Islam (The Royal Islamic Strategic Studies Centre/RISSC).

Lembaga itu merilis daftar 500 muslim dunia paling berpengaruh pada 2019. Jokowi ada di urutan 16 tokoh muslim berpengaruh di dunia. Peringkat ini sama dengan tahun sebelumnya. Pada 2017, Jokowi menduduki posisi 12 dan pada 2016 berada di posisi 11.

Lembaga itu menggarisbawahi kegemaran Jokowi blusukan. Menurut mereka, kebiasaan Presiden ke-7 Indonesia itu membuat dia bisa mendengarkan keluhan dan masukan warga. Itulah yang membuat Jokowi populer.

KH Maman Imanulhaq, Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma’ruf Amin memberikan apresiasi luar biasa atas masuknya Presiden Jokowi dalam dalam daftar 500 tokoh muslim berpengaruh di dunia.

“Masuknya Jokowi dalam jajaran muslim paling berpengaruh 2019, masuk 50 besar, itu menunjukkan kembali, sesungguhnya kepemimpinan Jokowi itu berlandaskan atas nilai-nilai universal Islam,” ujar Maman Imanulhaq, Jumat (19/10/2018).

Lebih lanjut bagi dia, masuknya Jokowi dalam deretan top 50 muslim paling berpengaruh akan memberikan warna terhadap wajah islam di dunia–yang masih sering ditunjukkan dengan terorisme dan radikalime.

Kiai Maman yakin ini akan menjadi pengaruh besar dimana demokrasi Islam Indonesia yang religius akan mampu memberikan nilai pada arah peradaban dunia di masa yang akan datang ditengah ancaman radikalisme, terorisme dan ancaman perubahan iklan global yang ekstrem.

“Tentu kita harus bangga kepada Pak Jokowi, karena pak Jokowi telah menunjukkan apa yang disebut dengan Islam Indonesia, Islam yang santun, Islam yang ramah, Islam yang menghargai perbedaan, Islam yang menjaga Harmoni, Islam yang pada hari ini diharapkan jadi jalan tengah di tengah percaturan dunia yang semakin tidak jelas,” papar pengasuh salah satu Pondok Pesantren di Jatiwangi Majalengka Jawa Barat ini.

Pidato Jokowi di Bali tentang The Winter is Coming, menurut Kiai Maman, menjadi juga semacam pesan-pesan bahwa kita tidak bisa hidup sendirian di dunia ini kita tidak bisa menang sendirian karena The Winter is Coming, bencana, gempa, kehancuran akan datang bila kita tidak menggalang kekuatan saling menghormati dan saling menghargai.

“Kita apresiasi kepada The Royal Islamic Strategic Studies Centre atas pilihan Jokowi dan ini menunjukkan kembali bahwa Jokowi adalah kepemimpinan yang sangat-sangat Islami dan membantah tuduhan orang bahwa Jokowi anti Islam yang tidak memihak kepada Islam tuduhan telah mengkriminalisasi ulama, semua terbantahkan,’ tegas Kiai Maman.

Justru, lebih jauh Kiai Maman menjelaskan bahwa Jokowi bekerja atas nama nilai-nilai religius Islami, Jokowi bekerja Atas Nama Rakyat, Jokowi bekerja untuk kemenangan Indonesia maju Indonesia yang beradab berdaulat dan bermartabat.

Kiai Maman berpandangan, pengakuan dunia terhadap Jokowi sebagai pemimpin muslim paling berpengaruh memiliki makna kepemimpinan Jokowi sama dengan apa yang disebut dengan istilah Islam mengimplementasikan nilai-nilai Islam, kesederhanaan, kesantunan dan juga bagaimana beliau kebijakan yang luas dan ini tentu membantu orang yang selama ini menganggap Jokowi jauh dari umat Islam, Jokowi tidak memperjuangkan nilai Islam, Jokowi melakukan kriminalisasi terhadap ulama.

“Itu salah sama sekali dan terbukti beliau justru diakui di dunia sebagai tokoh yang memperjuangkan nilai-nilai Islam demokrasi yang menjadi spirit buat transformasi buat perdamaian buat menjunjung nilai-nilai demokrasi sangat kuat ini menjadi satu nilai tersendiri bahwa Islam di Indonesia mampu mendorong sebuah tatanan pemerintahan yang demokratis dan juga mengusung Bagaimana tatanan masyarakat yang Harmoni,” tutur pria yang juga menjabat Ketua Lembaga Dakwah PBNU ini.

Mengutip buku ‘Edisi Ulang Tahun Ke-10, 500 Muslim: 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh Tahun 2019, tercatat dari Indonesia ada empat tokoh yang masuk ke daftar muslim berpengaruh di dunia yakni Presiden Jokowi (16), Ketum PBNU Said Aqil Siradj (20), dan Habib Luthfi bin Yahya (37).

Adapun untuk peringkat teratas dikunci oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (1), Raja Saudi Salman bin Abdulaziz (2), Raja Jordania Abdullah Hussein (3).

Jokowi Menurut The Muslim 500

Jokowi dinilai sebagai pemimpin populis, dan Presiden Indonesia pertama tidak berasal dari militer atau elit politik. Dia berasal dari latar belakang keluarga sederhana keturunan Jawa. Ayahnya memiliki bisnis mebel kecil, yang sering tidak bisa memenuhi kebutuhan mereka.

Orangtuanya berjuang untuk menyekolahkan Jokowi di jenjang Universitas, di mana ia lulus di bidang kehutanan.

Setelah lulus, Jokowi bekerja selama tiga tahun di bidang Kehutanan, di badan usaha milik negara di Aceh sebelum kembali ke bisnis keluarga. Jokowi adalah Walikota Surakarta sebelum menjadi Gubernur Jakarta pada September 2012.

Ia menjabat sebagai Walikota sukses yang menikmati hubungan dekat dengan rakyatnya. Ia membangun reputasi menjadi seorang politisi bersih, menghindari tuduhan korupsi dan nepotisme yang mewabah di kebanyakan politisi.

Gubernur Jakarta: keberhasilan politiknya berlanjut dengan terpilih sebagai Gubernur Jakarta. Dia dinilai sukses sebagai Gubernur melakukan terobosan atau reformasi dalam pendidikan, transportasi, pembenahan PKL dan pasar tradisional, dan melaksanakan pengendalian banjir.

Jokowi menjadi kandidat presiden, ketika Megawati Sukarnoputri, mantan Presiden Indonesia, memilih dirinya menjadi calon Presiden dari Partai PDI-Perjuangan. Ia juga telah menikmati dukungan dari banyak musisi dan seniman (ia dilaporkan penikmat musik heavy metal), dan ini sangat membantunya pada kampanye presiden 2014.

“Budaya blusukan, Presiden Widodo telah menjadi terkenal dengan blusukan untuk melihat dan mendengar langsung dari aspirasi masyarakat. Hal ini memungkinkan dia untuk secara langsung mendengarkan kekhawatiran dan kritik, memungkinkan dia untuk mengembangkan hubungan pribadi yang erat dengan masyarakat,” tulis The Muslim 500 dalam lamannya, seperti dikutip Tribunnews.com, Jumat (19/10/2018).

Meskipun pertumbuhan ekonomi tidak seperti yang diharapkan, namun investasi dalam infrastruktur dan pelayanan sosial masih akan membuat Jokowi masih menikmati dukungan kuat dari rakyat.

Ia juga masih dipandang sebagai pemimpin yang jujur dan tercatat sukses menyelenggarakan dan prestasi Asian Games 2018 di Jakarta.

Kini, Presiden Jokowi telah mengumumkan pencalonannya kembali menjadi calon presiden dalam pemilihan Presiden pada April mendatang. Jokowi memilih Ma’ruf Amin sebagai pendampingnya. Ma’ruf Amin adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).(edo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: