EDITOR.ID, Jakarta,- Dua mantan duta besar RI bakal meramaikan pertarungan Pemilu Legislatif 2019 mendatang. Mereka adalah Iwan Wiranata Atmadja dan Mangasi Sihombing yang memilih PSI sebagai kendaraan politik. Keduanya maju di daerah pemilihan DKI Jakarta II.
Iwan menuturkan, alasannya menjadi caleg dari PSI ingin mengembalikan nilai luhur politik yang selama ini tergadaikan, yaitu menyejahterakan kehidupan masyarakat dengan membangun sistem anggaran yang tepat sasaran.
“Jika saya terpilih, akan menyisir regulasi yang multitafsir dan tumpang tindih yang selama ini menjadi celah terjadinya korupsi dan ketidakadilan hukum,” ucap Iwan dalam jumpa pers perkenalan yang digelar DPP PSI, Selasa (21/8/2018).
Iwan adalah diplomat berpengalaman yang pernah menjadi duta besar RI untuk Iran, Azerbaijan, Turkmenistan, Bangladesh, dan Nepal. Sementara Mangasi Sihombing tercatat pernah ditempatkan di Hongaria, Kroasia, Bosnia-Herzegovina, serta Macedonia.
Senada dengan Iwan, Mangasi Sihombing bertekad memperjuangkan undang-undang yang prorakyat, propengentasan kemiskinan, antiintimidasi dan antiintoleransi.
“Dengan pengalaman saya memimpin delegasi Indonesia di konferensi Internasional antikorupsi di PBB, saya melihat UU antikorupsi perlu diperkuat,” pungkas Mangasi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PSI Grace Natalie meyakini kedua mantan dubes itu punya integritas dan mampu melakukan perubahan di lembaga parlemen. Karena pengalaman Dubes merupakan capaian tertinggi bagi seorang diplomat.
Lebih lanjut Grace mengatakan, langkah pihaknya memperkenalkan caleg lewat media adalah tradisi baru yang coba dibangun PSI. Dengan cara ini, masyarakat bisa mendapat informasi yang komprehensif mengenai sosok calon wakilnya.
“Ini bagian dari tanggung jawab kita juga sebagai parpol untuk mengedukasi publik memperkenalkan siapa calegnya, kemarin itu bisa lolos seleksi apa program yang ditawarkan,” ujar Grace. (tim)
